![]() |
| Ilustrasi (Foto: Unsplash) |
KurmaGarut - Setiap kali kita makan, tubuh memproses makanan menjadi energi melalui mekanisme yang kompleks namun teratur.
Karbohidrat, salah satu komponen utama makanan sehari-hari, dipecah menjadi glukosa atau gula, yang masuk ke dalam aliran darah. Kecepatan glukosa masuk ke darah berbeda-beda, tergantung jenis makanan yang dikonsumsi. Inilah yang disebut dengan indeks glikemik.
Indeks Glikemik
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi menyebabkan gula darah naik dengan cepat, sedangkan makanan dengan indeks glikemik rendah atau sedang dilepaskan perlahan sehingga gula darah tetap stabil. Memahami konsep ini penting untuk menjaga energi tubuh dan kesehatan jangka panjang, terutama bagi mereka yang ingin mengontrol gula darah atau memiliki risiko diabetes.
Insulin
Tubuh kita memiliki hormon khusus yang berperan sangat penting dalam mengatur gula darah, yaitu insulin. Insulin diproduksi oleh pankreas dan bertugas memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel tubuh agar dapat digunakan sebagai energi.
Selain itu, insulin juga menyimpan kelebihan gula sebagai cadangan energi di hati dan otot. Ketika kita mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, gula darah naik dengan cepat, sehingga pankreas harus menghasilkan insulin dalam jumlah besar untuk menyeimbangkan kadar gula darah.
Proses ini dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang tajam, energi yang naik turun secara drastis, dan jika terjadi terus-menerus, dapat meningkatkan risiko resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel tubuh tidak merespons hormon insulin dengan baik, dan ini merupakan salah satu penyebab utama diabetes tipe 2 serta gangguan metabolisme lainnya.
Sebaliknya, ketika makanan dengan indeks glikemik rendah hingga sedang dikonsumsi, gula dilepaskan perlahan ke darah dan insulin bekerja secara stabil, sehingga tubuh tidak mengalami lonjakan energi atau kelelahan mendadak.
Ketika kita makan makanan tertentu, gula dalam darah naik, dan tubuh kita perlu insulin untuk menurunkannya kembali. Makanan dengan indeks glikemik tinggi menyebabkan gula darah naik dengan cepat, seperti roket yang langsung melesat. Sebaliknya, makanan dengan indeks glikemik rendah menaikkan gula darah secara perlahan, seperti mobil yang melaju stabil di jalan datar.
Nah, insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas untuk membantu gula dari darah masuk ke sel-sel tubuh agar bisa dijadikan energi atau disimpan sebagai cadangan. Kalau gula darah naik terlalu cepat karena makanan manis atau karbohidrat olahan, pankreas harus bekerja keras mengeluarkan insulin dalam jumlah besar. Kalau kebiasaan ini terjadi terus-menerus, sel-sel tubuh bisa menjadi kebal terhadap insulin, dan risiko diabetes meningkat.
Contohnya, ketika kita makan roti putih, nasi putih, atau permen, gula darah langsung melonjak. Tubuh bereaksi dengan cepat melepaskan insulin agar gula darah kembali normal. Di sisi lain, makanan yang kaya serat atau protein akan menaikkan gula darah lebih lambat karena penyerapan gulanya lebih lambat, sehingga tubuh tidak perlu bereaksi ekstrem.
Kurma: Makanan Sehat untuk Gula Darah Stabil
Kurma, meski rasanya manis, punya cara kerja yang berbeda. Menurut banyak riset, indeks glikemik kurma tergolong rendah, berkisar antara 43 hingga 55. Artinya, gula dari kurma masuk ke darah secara perlahan, tidak menyebabkan lonjakan gula darah mendadak.
Gula alami dalam kurma terikat dengan serat, ibarat saringan halus yang memperlambat penyerapan gula. Ember gula darah pun terisi perlahan, sehingga insulin dapat bekerja nyaman tanpa terburu-buru.
Selain itu, kurma kaya vitamin, mineral, dan antioksidan seperti kalium dan magnesium yang membantu tubuh memproses gula lebih efisien.
Artinya, kurma bisa menjadi sumber energi cepat, tapi tetap lebih ramah untuk gula darah dibanding gula olahan.
Jika dikombinasikan dengan makanan lain yang mengandung protein atau lemak sehat, efeknya terhadap gula darah menjadi lebih stabil, sehingga tubuh mendapatkan energi tanpa lonjakan insulin yang besar.
Dengan indeks glikemik rendah dan kandungan nutrisinya, kurma adalah contoh bagaimana alam memberikan energi yang manis namun aman bagi tubuh, asal dikonsumsi dengan bijak. Bagi siapa pun yang ingin menjaga kesehatan gula darah, kurma bisa menjadi sahabat yang lezat dan cerdas.

